Minggu, 21 Maret 2010

MENGGANTUNG SPEAKER BAGIAN I.

MENGGANTUNG SPEAKER SECARA TIDUR
MENGGANTUNG SPEAKER BAGIAN I.
Oleh : Emir F. Widya


Kurang Jelas Nih ..

Suatu kali seorang soundman gereja pada saat sedang bertugas didatangi seorang Bapak pada waktu acara kebaktian sedang berlangsung, dan Bapak tadi protes “Suaranya kurang jelas, apa tidak bisa ditambah trebelnya biar jelas…”. Ini ternyata komentar yang sering diajukan oleh jemaat di dalam gereja tersebut, soundman gereja tersebut menjadi bingung. Sebab dari meja sound system di mana ada mixer dia bertugas, ia malah mendengar suara tingginya sudah sangat kerasnya bukan main. Saat saya meninjau tempat ini, saya tanyakan kepada soundman gereja tersebut di mana Bapak yang sering komplain tadi duduk, dari hasil pengamatan saya ternyata beliau ada di posisi duduk pada tempat yang salah. Pada tempat yang salah? Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata speaker yang seharusnya ditaruh secara normal berdiri ternyata ditaruh secara horizontal atau tidur, dan bahkan bukan itu saja karena speaker ini bukan jenis speaker yang dapat kita gantung, maka untuk menggantungnya mereka membuatkan kandang speaker supaya dapat digantung.
Saya sering kali bertanya-tanya, mengapa orang senekat ini melakukannya? Apakah meniru trend yang sedang ada saat ini? Trend line array? Kecil ramping disusun secara vertikal. Saya jadi ingat perdebatan yang seru di milis Audio Pro, dengan sebuah pertanyaan dapatkah line array di gantung atau dijajarkan secara berdiri atau horizontal. Sekarang banyak beredar line array mainan yang katanya bisa kita letakkan berdiri atau berjajar secara horizontal, memusingkan memang.
Betapa seringnya kita harus memutar otak untuk menyesuaikan posisi speaker yang akan kita gantung dengan interior ruangan. Seringkali pula kita menemui jalan buntu untuk menggantung speaker di bawah balkon atau di dalam ruangan dengan langit-langit yang rendah. Untuk mengatasinya tentu saja speaker tidak dapat kita gantung secara berdiri, karena akan menghalangi pandangan mata orang. Dengan sangat terpaksa speaker harus kita gantung secara horizontal atau tidur, sehingga tidak menutupi pandangan mata orang. Ada yang lebih sukar lagi, jika interior desainer tidak ingin melihat speaker dalam ruangan dan mengganggu interiornya… repot kalau sudah begini. Tidak semua speaker dapat diletakkan tidur, tetapi ada pula yang kita dapat bolak balik hingga 360° tanpa ada perubahan suara. Banyak yang harus kita pertimbangkan sebelum memasang speaker secara tidur, bagaimana sebarannya? Adakah perubahan suara pada saat kita tidurkan? Bagaimana memperkirakan sebaran speaker tersebut? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri sebelum kita memasangnya.

Sebaran Suara Tinggi Horizontal dan Vertikal
Sebelum kita menggantung speaker secara tidur, perlu kita ketahui bahwa setiap speaker, memiliki daya sebar yang berbeda antara vertikal dan horizontalnya. Apa yang membuat perbedaan kemampuan untuk speaker ini dapat menyebarkan suara? Jawabnya adalah suara tinggi, suara tinggi dapat dilemparkan cukup jauh maka ia membutuhkan energi yang terarah ke satu posisi. Bagaimana kita dapat mengarahkan energinya? Orang menciptakan corong untuk di depan komponen speaker yang menghasilkan suara tinggi, corong ini akan membuat suara tinggi menjadi terarah dan efektif hingga jarak tertentu ke satu posisi. Ingat saja corong Toa yang dipergunakan untuk mesjid ataupun untuk di pelataran parkir, kita dapat mendengar suara yang dihasilkannya dengan jelas hingga jarak ratusan meter. Yang harus kita ketahui adalah kejelasan pengucapan kata-kata justru ada pada suara tinggi. Itulah sebabnya banyak orang di dalam gereja tadi mendengar suara vokal yang jelas karena suara tinggi tidak terdengar dengan baik di area tersebut. Jadi belum tentu selalu kejelasan pengucapan kata-kata yang kurang jelas kita dengar dalam suatu ruangan diakibatkan karena pantulan di dalam ruangan atau akuistik ruangan yang buruk.
Sebaran suara tinggi akan menjadi efektif mengikuti derajat sudut sisi-sisi corong yang mengarahkan suara yang keluar dari komponen suara tinggi, semakin kecil derajat kemiringan sisi corong suara tinggi, suara tinggi akan semakin terarah ke satu area di depan speaker, dan mampu menembus jarak yang cukup jauh. Apa yang terutama harus kita perhatikan dari bentuk corong? Pada CD (constant directivity) horn dengan bentuknya yang kotak atau persegipanjang akan memiliki daya sebar yang berbeda antara tinggi corong dan lebarnya. Ini mengakibatkan kemampuan sebarannya menjadi berbeda antar sebaran vertikal dan horizontalnya. Sebagai contoh pada saat kita perhatikan spesifikasi corong speaker maka akan kita dapatkan angka-angka sudut corong, dari angka-angka derajat kemiringan tersebut dapat kita perkirakan kemampuan sebaran suara tinggi dari speaker tersebut. Pada umumnya ada derajat kemiringan yang ada adalah 90°x40°, 60°x40°, 120°x60°, ada juga yang 60°x60°, atau 80°x80° (angka yang paling depan menunjukkan sebaran horizontalnya dan angka berikutnya adalah sebaran vertikalnya).
Bagaimana hubungan sudut corong dengan kemampuan speaker melemparkan suara? Umumnya speaker yang mampu melempar suara cukup jauh akan memiliki derajat sudut corong yang sangat sempit sebagai contoh sudut horizontalnya 60° x sudut vertikalnya 40° atau bahkan lebih sempit lagi dari sudut ini. Sedangkan untuk speaker yang ditujukan untuk jarak dekat, akan memiliki derajat sudut corong yang lebar, misalnya 90° x 40°. Bagaimana pula dengan derajat sudut corong yang sama? Tentu saja Speaker ini memiliki kemampuan sebar yang sama antara vertikal dengan horizontalnya. Dan speaker jenis ini ditujukan untuk hanya mampu menyebarkan suaranya ke area yang sangat dekat saja.

Menjadi Sempit
Mengapa corong speaker apabila kita letakkan atau gantung atau kita letakkan secara tidur harus kita sesuaikan dengan posisi peletakan speaker? Ini disebabkan karena frekuensi tinggi hanya bisa untuk mencapai jarak yang cukup jauh apabila energinya terarah ke ke tempat yang kita inginkan, jika tidak terarah maka energi suara tinggi hanya dapat tersebar dalam jarak yang dekat saja. Agar sebaran suara speaker tetap seperti pada awalnya, kita harus menyesuaikan posisi corong dengan memutarnya sebanyak 90°. Corong speaker kita putar dengan maksud agar sebaran horizontalnya tetap menjadi sebaran horizontal pada saat kita menggantung atau menaruh speaker dalam posisi tidur. Jika kita biarkan corong pada posisi semula maka sudut sebaran horizontal akan menjadi sudut sebaran vertikal dan sebaliknya. Maka dari itu pada saat membeli speaker harap anda berhati-hati jika ingin membuatnya menjadi monitor atau untuk anda gantung secara tidur, perhatikan spesifikasi speaker tersebut apakah corong dapat kita putar atau tidak.
Suatu contoh menggantung secara tidur yang kurang baik adalah yang saya jumpai di GISI Kompol Maksum di Semarang, speaker yang mereka gantung adalah Audio Centron yang umurnya sudah 10 tahunan kurang lebih (sekarang sudah diperbaharui).



Speaker untuk berdiri di gantung tidur, horn menjadi tidak sesuai sebarannya.

Karena speaker ini bukan untuk digantuntg, maka untuk menggantungnya mereka membuatkan kandang untuk speaker ini dari rangka besi. Hanya saja yang tidak mereka pikirkan adalah speaker ini memiliki corong tidak dapat diputar 90° atau ¼ lingkaran. Apa akibatnya? Suara tinggi hanya terdengar di area tengah ruangan saja, dan di sisi kiri dan kanan kurang terdengar dengan baik, sedangkan dibagian tengah depan, jajaran bangku pertama hingga ke 3 tidak mendengar suara tinggi sama sekali.
Contoh lainnya adalah GKPB Fajar Pengharapan Satelit BTC di Bandung, di sana diangantung 4 buah speaker Behringer aktif secara tidur sebagai speaker delay.



Speaker dengan corong yang tidak dapat diputar



Posisi speaker tergantung 2 kiri dan 2 kanan, menjadi boros.

Karena box speaker ini terbuat dari plastic yang dicetak, dan corong suara tinggi speaker ini juga dicetak menjadi satu dengan boxnya. Karena digantung secara tidur, maka sebaran suara tingginya menjadi sangat sempit. Untuk menyiasatinya maka installer yang memasangnya menambahkan 2 buah speaker lagi di setiap sisi speaker pertama yang tergantung untuk menutupi kekurang lebaran penyebaran suara tinggi speaker ini. Agak boros memang, tetapi cukup efektif, mengapa saya katakan agak boros? Seharusnya speaker delay untuk ruangan ini cukup 2 buah saja jika corong speaker tersebut dapat kita putar.
Jadi berhati-hati sebelum menggantung atau menaruhnya secara tidur speaker sebaiknya kita teliti dulu beberapa permasalahan yang akan kita hadapi sebagai berikut :
1. Merencanakan ruangan dengan baik dan bekerja sama dengan arsitek, sehingga kita mengetahui di mana dan bagaimana kita dapat menggantung speaker.
2. Sebaiknya titik di mana kita akan menggantung speaker berada di titik pembagian lebar ruangan menjadi 3 bagian.
3. Bisa saja kita tempatkan di tengah ruangan asalkan yang kita gantung benar-benar speaker yang di desain untuk digantung tidur, dengan woofer di kiri dan kanan. Mengapa demikian di bagian berikutnya akan saya bahas.
4. Jika kita akan menggantung speaker yang didesain untuk dipasang berdiri, perhatikanlah apakah speaker tersebut bisa kita putar corongnya atau tidak untuk dapat kita gantung tidur.

Suara Kiri Dan Kanan Akan Berbeda
Ada masalah lain yang akan timbul pada saat kita menaruh speaker dengan posisi tidur, pada saat saya mencoba berjalan dari kiri ke arah kanan atau sebaliknya dari speaker yang saya gantung terbalik. Apa yang saya temukan akan menjadi sedikit kelemahan speaker yang didesain untuk berdiri tetapi kita taruh secara tidur, walaupun corongnya telah kita putar 90° atau ¼ lingkaran. Bagaimana hasil suara yang akan kita dengar? Apabila kita berjalan dari titik tengah speaker menjauhi corong ke arah woofer, suara tinggi akan terdengar cukup melebar. Akan tetapi sebaliknya jika kita berjalan dari titik tengah speaker menjauhi woofer ke arah yang terdapat corong maka sudut sebar suara tinggi sedikit tidak selebar ke seperti kita berjalan ke arah sisi yang terdapat woofernya. Ini fenomena yang menarik untuk kita perhatikan, rupanya woofer membantu mendorong frekuensi tinggi sehingga menjadi lebih melebar dan lebih jauh sedikit dibandingkan sisi yang tanpa woofer.
Untuk mengurangi gejala ini sebaiknya kita menggantung dua buah speaker di titik pembagian ruangan menjadi 3 bagian. Dengan bagian speaker yang memiliki corong selalu mengarah ke tengah ruangan. Ini ditujukan untuk membuat sebaran suara tinggi speaker menjadi merata ke seluruh bagian dan sudut ruangan.
Tentu saja pabrik speaker telah memahami gejala ini dan umumnya mereka membuat desain khusus untuk speaker yang akan kita gantung tidur. Corong akan diapit oleh 2 buah woofer sehingga sebaran suara ke kiri dan ke kanan speaker akan dihasilkan sama baiknya. Sebenarnya ini pula yang menjadi prinsip line array agar sebaran suara ke kiri dan ke kanan sama baik. Sebagai contoh speaker yang khusus di desain untuk langit-langit rendah dan digantung tidur adalah Turbosound TCS 40 atau TD Tai Chee TS, semua speaker ini di desain khusus untuk langit-langit yang rendah, seperti dibawah balkon misalnya atau ruangan dengan langit-langit dengan tinggi seperti ruko (3 hingga 4 meter) misalnya. Jika speaker dengan desain seperti ini kita gantung di ruangan yang cukup tinggi maka suara akan tersebar ke tempat-tempat yang tidak kita inginkan, seperti memantul ke dinding dan langit-langit ruangan. Ini disebabkan karena kemampuan speaker jenis ini untuk melemparkan suara hanya untuk jarak dekat dan melebar saja. Gejala ini dapat kita perkirakan dari desain corongnya yang umumnya memiliki derajat yang cukup lebar seperti 90°x40° atau ada pula yang hingga 120°x120°.

Tidak Perlu Kita Pusingkan Sebaran Suaranya
Jika permasalahan ini memusingkan bagi anda mungkin lebih baik kita menggunakan speaker yang tidak menggunakan corong saja. Contoh speaker yang tidak perlu kita perhatikan sudut sebaran suara tingginya jika kita ingin tidurkan adalah Tannoy, dengan ICT technologinya ia memiliki suara tinggi di bagian tengah conus woofernya. Ini mirip dengan speaker coaxial, hanya saja speaker coaxial ada juga yang memiliki corong. Pada kasus ini dapat kita terapkan pula pada speaker yang telah memiliki corong dengan sudut yang sama besar, seperti misalnya 120°x120°, 80°x80°, atau 60°x60°, sehingga kita tidak perlu memutar kembali corong speaker tersebut.

Kasus Pada Speaker Multi Fungsi
Saat ini di pasaran banyak sekali beredar speaker multi fungsi, dapat kita pergunakan sebagai speaker utama atau dapat pula kita perguankan sebagai monitor panggung. Boks-boks ini telah memiliki sisi miring yang jika speaker kita letakkan pada sisi miring tersebut speaker memiliki sudut yang tepat untuk dapat kita gunakan sebagai monitor panggung. Jika kita lupa mengubah letak corongnya maka sebaran speaker akan menjadi sangat sempit. Untuk pemain musik mungkin tidak terlalu mengganggu karena mereka tidak bergerak-gerak. Tetapi bagi seorang vokalis yang dinamis dan bergerak ke kiri dan ke kanan akan banyak mengganggu, atau mungkin juga untuk pemain musik yang mendengar monitor ini di posisi yang kurang menguntungkan.
Sebagai contoh JBL TR 125, seri JBL lama ini memperlihatkan fenomena ini, speaker ini memiliki sudut corong horizontal 90° x vertikal 40°. Apabila kita tidurkan dan kita ubah menjadi monitor panggung sudah suara tinggi speaker ini akan kurang luas terdengarnya. Jika kita bergerak ke arah kiri dan ke arah kanan dari bagian tengah speaker ini, kita akan mendengar sebaran suara tingginya menjadi sangat sempit. Sudut corongnya berubah menjadi horizontal 40° x vertikal 90°. Nah, yang suaranya menjadi tidak berbeda adalah apa bila kita berada di tengah sepaker dan kita mendengar dengan posisi jongkok dan berdiri. Saya rasa penyanyi yang dinamis akan bergerak ke kiri dan ke kanan, dan bukan jongkok dan berdiri... ha, ha, ha, kasian dia akalu harus jongkok dan berdiri saja. Sebagai akibatnya pada posisi tertentu dia tidak akan mendengar apa yang sedang ia nyanyikan karena suara tinggi berada di luar jangkauan telinganya, hanya suara bergumam saja yang ia dengar. Jangan kita sekali-kali membeli monitor panggung dengan corong yang di desain degnan bentuk persegi panjang yang tidak dapat kita putar pada saat kita jadikan monitor.

Jangan Salah Piilih
Saya sarankan agar kita tidak salah memilih jika kita ingin menggantung speaker secara tidur ataupun mengubahnya menjadi monitor. Perhatikanlah bentuk corong, apabila bentuknya persegi empat dengan ukuran panjang sisi-sisinya yang sama dan letak baut yang sama, kemungkinan besar speaker dengan bentuk ini dapat kita tidurkan dan dapat kita putar letak corongnya. Sekali lagi perhatikan juga apakah ada tempat untuk menempatkan eye bolt atau gantungan pada speaker, jangan berusaha untuk mengelas dan membuat rumah speaker tanpa bantuan orang yang mengerti betul apa yang harus ia perbuat.

Box Khusus :
Kiat-kiat membeli speaker untuk dapat kita digantung tidur atau menaruhnya secara tidur sebenarnya sangat sederhanya, kita hanya perlu memperhatikan bentuk corongnya, apabila corong suara tinggi berbentuk persegi panjang (Gambar 2.) maka speaker tidak dapat kita gantung tidur tentunya. Perhatikan kembali spesifikasi speaker sebelum kita membelinya, jangan melakukan hal yang kurang bijaksana dengan menggantung speaker yang bukan untuk digantung. Ini adalah pilihan yang keliru dan sangat membahayakan. Mengapa harus menggantung speaker yang bukan untuk digantung apabila dipasaran sekarang banyak sekali speaker yang memiliki fasilitas untuk digantung?
Bagaimana apabila speaker kita rasakan cocok untuk kita gantung tidur? Bagaimana cara memutar corongnya? Cara untuk memutarnya adalah sebagai berikut; beberapa jenis speaker harus kita buka terlebih dahulu gril atau plat besi berlubang-lubang penutup bagian depan speaker. Setelah itu lepaskanlah baut-baut corong, kemudian cukup kita putar 90° saja atau ¼ lingkaran agar corong tidak terbalik sudut sebaran suara tinggi horizontal dan vertikalnya. Untuk speaker seperti MCR M series, Tasso PS, Dan Nexo PS, berhati-hatilah karena baut-baut pengencang grill berada di bawah busa, jika busa terbelit baut dan kita teruskan busa dapat menjadi sobek. Untuk corong dengan sudut asimetris atau sudutnya tidak sama harus kita perhatikan pula mana bagian atas dan mana bagian bawahnya (contoh Nexo PS dan Audio Performance). Karena sebarannya sangat berbeda antara bagian atas dan bagian bawah corongnya.

2 komentar:

  1. Permisi , numpang tanya ,, corong speakernya tuh yang mana ya maksudnya ? thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada speaker ada bagian komponen yang mengeluarkan suara tinggi, pada bagian tersebutlah yang disebut corong dengan komponennya driver high.

      Hapus