MENGAPA GEREJA HARUS MEMBELI SOUND SYSTEM BEBERAPA KALI?
Pak Suara Sound Kami Tidak Jelas dan Berisik
Keluhan ini seringkali diungkapkan oleh pengurus gereja atau bahkan pemain musik maupun soundman. Banyak pengurus gereja yang bingung, bagaimana harus menyelsaikan masalah yang mereka hadapi, mereka sudah menuruti berbagai saran, namun tetap saja masalah ada pada mereka. Lalu siapa yang harus mereka percaya untuk dapat menjadi penyelamat telinga mereka di dalam gereja?
Kasus yang lebih umum lagi adalah terjadinya tuding menuding di antara soundman dan musisi, bahkan yang lebih parah atara panitia pembangunan gereja dengan majelis atau gembala. Soal apa yang mereka ributkan? Antara panitia pembangunan dan pengurus umumnya disebabkan karena tidak adanya dana untuk akustik gedung sehingga mengakibatkan gedung bergema. Atara soundman dan musisi gereja atau pelayan mimbar adalah lebih disebabkan karena pemain musik merasa tidak mendengar suara alat musiknya dan terus menaikkan volume suara instrumennya.
Kasus-kasus inilah yang membuat banyak perpecahan atara pihak-pihak yang terlibat langsung menangani kasus-kasus ini, namun seringkali mereka datang pada orang yang tidak mengerti harus berbuat apa sebenarnya. Contoh kasus pada foto sebelah ini adalah GBI KCT di Serpong Jakarta, sebelum kami set dengan benar, gereja ini sudah membeli perlatan dari toko dan memasangnya sendiri, namun tidak pernah bersuara dengan benar. Seperti pada umumnya yang terjadi adalah saling menyalahkan antara pelayan mimbar dan soundman. Apa yang menjadi penyebabanya? Mengapa hal ini bisa terjadi?
Paling Mudah... Akustik yang Salah
Sebuah gereja di Salatiga yang meminta saya untuk melihat sound system yang mereka miliki selama beberapa tahun dan tidak pernah terdengar suaranya benar. "Pak Emir bisa datang mengeset sound gereja kami? Tetapi gereja kami tanpa peredam di dalamnya lho...". Dengan rasa penasaran saya datangi gereja tersebut, Gereja Pantekosta Efrata Salatiga namanya. Gereja ini sebenarnya sudah memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengeset sound dengan benar. Namun sudah 4 orang yang datang untuk mengeset gereja ini dan sudah lebih dari 3 kali mereka membeli peralatan sound system, tetapi tetap saja masalah yang ada tidak selesai dengan benar. Sebenarnya apa yang menjadi masalah dalam gereja ini? Memang pada saat saya cek suara bergaung lebih dari 3 detik, bagaimana saya bia mengatasinya? tentu saja tidak mungkin tanpa akustik?
Pertanyaan yang sama dengan semua orang sebelumnya saya lontarkan.. ke mana peredam akustiknya? Jawabannya adalah selalu juga menjadi jawaban yang klasik.. kami belum mampu memasangnya.. waduh... Apa yang harus saya lakukan? Saya teringat dengan satu teknik mengetes gema ruangan, 1 orang tepuk tangan dalam gedung bergema sekalipun akan tetap terdengar 1, hanya saja dengan suara ekor beberapa detik kemudian dari tepukan tangan tersebut. Speaker telah berada pada posisi seperti pada gambar di sebelah ini, manajemen speaker pun sudah ada, saya buka dan kemudian saya keluarkan komputer saya dan mulai mengetes. Ternyata banyak parameter yang salah, saya mencoba mengesetnya, namun suara yang jernih dan jelas masih belum kami dapatkan.
Staff saya melihat sesuatu yang janggal, "Pak kabelnya ternyata kabel murah dari berbagai merek..", segera saja saya katakan untuk ia menggantinya dan menyamakan panjangnya. Saya tinggalkan staff saya untuk mengganti dan menyakan panjang kabel untuk membeli makan siang. Setelah makan siang dan kami merasa lebih segar, kami tes ulang dengan membuat speaker utama di depan sebagai acuan, kemudian speaker yang berada di tengah ruangan kami delay ke depan dan speaker yang berada di belakang ke depan, demikian juga speaker yang berada di atas balkon. Saya EQ satu persatu sehingga orang yang berjalan dari depan ke belakang tidak merasa ada perubahan suara atau suara seperti dipelintir.
Ternyata setelah kami set ulang, suara menjadi lebih fokus ke tengah mimbar dan tidak lagi terasa berasal dari speaker. Seolah suara yang bergaung (susul menyusul) menjadi berkurang, namun ekor gaung yang 3 detik lebih tadi tetap ada. Tetapi suara yang dihasilkan speaker dapat di dengar dengan baik, di banding sebelumnya dengan delay dan parameter EQ yang sangat tidak tepat.
Ini Merek Terkenal Lho..
Inilah yang sering terlontar dari gereja yang membeli sound "bermasalah" mereka banyak bersembunyi di balik merek terkenal, dengan harapan merek terkenal akan menyelesaikan masalah mereka, tentu saja ini adalah harapan yang hampa. Banyak gereja terjebak dengan merek, dan menyangka bahwa sound itu mudah, tinggal sambungkan dan bunyi. Dahulu memang demikian, namun jaman telah berubah, tuntutan jemaat untuk berbakti dengan mendedikasikan hatinya hanya untuk Tuhan menjadi priorita utama. Sayang jemaat saat ini sudah tercemar telinganya dengan teknologi dan suara yang nyaman di dengar.
Banyak saya jumpai si merek terkenal ini ternyata di pasang begitu saja tanpa memikirkan bahwa inti dari pada ibadah di dalam gereja adalah kehadiran Tuhan di tengah-tengah jemaat. Apa yang terjadi, bukanlah terasa hadirat Tuhan, namun yang ada adalah suara bising speaker bersahutan.
Pada gambar di sebelah ini adalah Gereja Katholik Pandu Bandung, yang sudah terpasang speaker merek Turbosound dan Tannoy, tetapi manajemen speaker yang mereka punya hanya dbx Driverack PA yang delaynya sangat pendek dan tidak mencukupi. Saya ganti manajemen speakernya dengan dbx Driverack 260 yang delaynya jauh lebih panjang, cukup untuk mendelay antara 2 buah speaker dengan jarak yang jauh.
Seperti biasanya kami mendelay speaker bagian belakang gedung, sehingga seolah suaranya datang dari arah depan. Dalam liturgi Katholik semua urutan dalam tata cara ibadah harus berpusat pada altar, kecuali pada saat jalan salib, demikian juga dengan perhatian umat harus tertuju npada altar. Setelah kami set delay dan EQ dengan benar maka suara yang bersusul-susulan menjadi seolah datang dari altar yang menjadi inti dari pada liturgi ibadah umat Katholik.
Libatkanlah Orang yang Mengerti Mengeset Sound dan Akustik
Kasus yang lebih umum lagi adalah terjadinya tuding menuding di antara soundman dan musisi, bahkan yang lebih parah atara panitia pembangunan gereja dengan majelis atau gembala. Soal apa yang mereka ributkan? Antara panitia pembangunan dan pengurus umumnya disebabkan karena tidak adanya dana untuk akustik gedung sehingga mengakibatkan gedung bergema. Atara soundman dan musisi gereja atau pelayan mimbar adalah lebih disebabkan karena pemain musik merasa tidak mendengar suara alat musiknya dan terus menaikkan volume suara instrumennya.
Kasus-kasus inilah yang membuat banyak perpecahan atara pihak-pihak yang terlibat langsung menangani kasus-kasus ini, namun seringkali mereka datang pada orang yang tidak mengerti harus berbuat apa sebenarnya. Contoh kasus pada foto sebelah ini adalah GBI KCT di Serpong Jakarta, sebelum kami set dengan benar, gereja ini sudah membeli perlatan dari toko dan memasangnya sendiri, namun tidak pernah bersuara dengan benar. Seperti pada umumnya yang terjadi adalah saling menyalahkan antara pelayan mimbar dan soundman. Apa yang menjadi penyebabanya? Mengapa hal ini bisa terjadi?
Paling Mudah... Akustik yang Salah
Sebuah gereja di Salatiga yang meminta saya untuk melihat sound system yang mereka miliki selama beberapa tahun dan tidak pernah terdengar suaranya benar. "Pak Emir bisa datang mengeset sound gereja kami? Tetapi gereja kami tanpa peredam di dalamnya lho...". Dengan rasa penasaran saya datangi gereja tersebut, Gereja Pantekosta Efrata Salatiga namanya. Gereja ini sebenarnya sudah memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengeset sound dengan benar. Namun sudah 4 orang yang datang untuk mengeset gereja ini dan sudah lebih dari 3 kali mereka membeli peralatan sound system, tetapi tetap saja masalah yang ada tidak selesai dengan benar. Sebenarnya apa yang menjadi masalah dalam gereja ini? Memang pada saat saya cek suara bergaung lebih dari 3 detik, bagaimana saya bia mengatasinya? tentu saja tidak mungkin tanpa akustik?
Pertanyaan yang sama dengan semua orang sebelumnya saya lontarkan.. ke mana peredam akustiknya? Jawabannya adalah selalu juga menjadi jawaban yang klasik.. kami belum mampu memasangnya.. waduh... Apa yang harus saya lakukan? Saya teringat dengan satu teknik mengetes gema ruangan, 1 orang tepuk tangan dalam gedung bergema sekalipun akan tetap terdengar 1, hanya saja dengan suara ekor beberapa detik kemudian dari tepukan tangan tersebut. Speaker telah berada pada posisi seperti pada gambar di sebelah ini, manajemen speaker pun sudah ada, saya buka dan kemudian saya keluarkan komputer saya dan mulai mengetes. Ternyata banyak parameter yang salah, saya mencoba mengesetnya, namun suara yang jernih dan jelas masih belum kami dapatkan.
Staff saya melihat sesuatu yang janggal, "Pak kabelnya ternyata kabel murah dari berbagai merek..", segera saja saya katakan untuk ia menggantinya dan menyamakan panjangnya. Saya tinggalkan staff saya untuk mengganti dan menyakan panjang kabel untuk membeli makan siang. Setelah makan siang dan kami merasa lebih segar, kami tes ulang dengan membuat speaker utama di depan sebagai acuan, kemudian speaker yang berada di tengah ruangan kami delay ke depan dan speaker yang berada di belakang ke depan, demikian juga speaker yang berada di atas balkon. Saya EQ satu persatu sehingga orang yang berjalan dari depan ke belakang tidak merasa ada perubahan suara atau suara seperti dipelintir.
Ternyata setelah kami set ulang, suara menjadi lebih fokus ke tengah mimbar dan tidak lagi terasa berasal dari speaker. Seolah suara yang bergaung (susul menyusul) menjadi berkurang, namun ekor gaung yang 3 detik lebih tadi tetap ada. Tetapi suara yang dihasilkan speaker dapat di dengar dengan baik, di banding sebelumnya dengan delay dan parameter EQ yang sangat tidak tepat.
Ini Merek Terkenal Lho..
Inilah yang sering terlontar dari gereja yang membeli sound "bermasalah" mereka banyak bersembunyi di balik merek terkenal, dengan harapan merek terkenal akan menyelesaikan masalah mereka, tentu saja ini adalah harapan yang hampa. Banyak gereja terjebak dengan merek, dan menyangka bahwa sound itu mudah, tinggal sambungkan dan bunyi. Dahulu memang demikian, namun jaman telah berubah, tuntutan jemaat untuk berbakti dengan mendedikasikan hatinya hanya untuk Tuhan menjadi priorita utama. Sayang jemaat saat ini sudah tercemar telinganya dengan teknologi dan suara yang nyaman di dengar.
Banyak saya jumpai si merek terkenal ini ternyata di pasang begitu saja tanpa memikirkan bahwa inti dari pada ibadah di dalam gereja adalah kehadiran Tuhan di tengah-tengah jemaat. Apa yang terjadi, bukanlah terasa hadirat Tuhan, namun yang ada adalah suara bising speaker bersahutan.
Pada gambar di sebelah ini adalah Gereja Katholik Pandu Bandung, yang sudah terpasang speaker merek Turbosound dan Tannoy, tetapi manajemen speaker yang mereka punya hanya dbx Driverack PA yang delaynya sangat pendek dan tidak mencukupi. Saya ganti manajemen speakernya dengan dbx Driverack 260 yang delaynya jauh lebih panjang, cukup untuk mendelay antara 2 buah speaker dengan jarak yang jauh.
Seperti biasanya kami mendelay speaker bagian belakang gedung, sehingga seolah suaranya datang dari arah depan. Dalam liturgi Katholik semua urutan dalam tata cara ibadah harus berpusat pada altar, kecuali pada saat jalan salib, demikian juga dengan perhatian umat harus tertuju npada altar. Setelah kami set delay dan EQ dengan benar maka suara yang bersusul-susulan menjadi seolah datang dari altar yang menjadi inti dari pada liturgi ibadah umat Katholik.
Saya sangat menganjurkan agar ada orang yang mengerti akustik dan sound system pada saat pembangunan gereja. Mahal? Tentu tidak, dari pada sesudahnya memanggil orang yang katanya mengerti sound, mencoba si A, mencoba si B, namun tidak menyelesaikan masalah, malah dana yang dikeluarkan lebih dari pada yang seharusnya di keluarkan. Hati-hati dengan oranya yang mengaku bisa dan menawarkan ini dan itu yang katanya diperlukan, membeli speaker untuk di tempatkan di dalam gereja bukanlah hanya mengikuti trend. Saya sudah memeperbaiki beberapa gereja yang terkena demam line aray, karena dianggap cukup kuat suara line array, dana gereja-gereja itu juga sangat kuat, namun mereka lupa, plafon gereja kurang tinggi. Apa akibatnya? Karena plafon gereja yang kurang tinggi, maka suara line array yang digantung di atas mimbar, terdengar sangat memekakan telinga bagi jemaat yang duduk pada barisan depan.
Bagaimana jika sound system di gereja anda sudah ada dan tidak pernah benar suaranya? Sebenarnya apa yang diperlukan untuk memeprbaikinya? Saat ini teknologi sudah maju, suara bisa disetir melalui loudspeaker manajemen, alat ini berupa alat digital yang kita bisa set dan kunci dengan password. Dalam alat ini tercakup semua yang kita perlukan untuk mengeset atau mengakali suara. Saya sarankan untuk tidak membeli equalizer ataupun crossover analog, karena akan banyak tangan yang memainkannya, sehingga akan merugikan banyak pihak. Mulai dari pertengkaran antara soundman dan musisi, soundman dengan pengurus dan bahkan dengan gembala. Karena akan mudah sekali orang mengganggu set alat ini.
Satu saja pesan dari saya, jangan mempercayai orang yang hanya membawa misi marketing, yang bertujuan hanya menjual sesuatu pada gereja, dan bukan menyelesaikan masalah, mengeset sound dengan benar. Stop penghamburan uang jemaat untuk pembelian peralatan sound system yang tidak diperlukan, belilah dari orang yang memiliki kemampuan mengeset sound dengan benar untuk gereja, dan orang yang mengerti benar susunan liturgi ibadah di dalam gereja anda.
Satu saja pesan dari saya, jangan mempercayai orang yang hanya membawa misi marketing, yang bertujuan hanya menjual sesuatu pada gereja, dan bukan menyelesaikan masalah, mengeset sound dengan benar. Stop penghamburan uang jemaat untuk pembelian peralatan sound system yang tidak diperlukan, belilah dari orang yang memiliki kemampuan mengeset sound dengan benar untuk gereja, dan orang yang mengerti benar susunan liturgi ibadah di dalam gereja anda.
Sangat lengkap ulasan tentang BERAPA KALI GEREJA HARUS MEMBELI PERLATAN SOUND SYSTEM? ini gan, semoga bisa memberi manfaat untuk semua pembaca, khususnya buat saya pribadi.
BalasHapusTOA.
Terima kasih Mas, saya berusaha menambahkan beberapa artikel lainnya lagi mas, terima kasih.
Hapussaya paling suka tulisan yg ini...
BalasHapusTerima kasih Niko, supaya jadi berkat bagi rekan lain.
HapusKeren nih ulasannya
BalasHapusTerima kasih Bung
HapusBagus banget ulasannya bang.saya harap skli waktu bisa bantu gereja saya juga buat pemasangan sound system
BalasHapusO boleh sekali, Bung Rudi bisa kontak saya di 0818225113 atau BB PIN 21597FFF
HapusSaya sangat berterima kasih skali klo......,aku panggil mas emir aja ya...kalo mas emir bisa bantu....dan udah mau share pin bb nya.Tuhan yesus memberkati.
BalasHapusSama-sama Bung.
Hapuskenalkan bang saya tohom dari sumut kota lubuk pakam.sayang abang jauh dari kota kami.saya sangat butuh bantuan abang atas persoalan sound digereja kami.semoga abang makin pintar.salam
BalasHapusO ya Bang, apa yang saya bisa bantu?
Hapuskeren banget artikelnya, sangat bermanfaat.
BalasHapusMaju terus soundman indonesia.
Ulasan yang sangat bermanfaat.
BalasHapusBravo, rekan-rekan soundman Indonesia. ( soundsystemschool.com )
Terima kasih Pak Yohanes.
HapusBung Emir,sound gereja kami bermasalah, persis seperti uraian anda, bisakah dapatkan nomor kontsk/hp anda, agar bisa berdiskusi n kalau perlu bisa minta bantuan anda, tentu saja dg pengurus gereja. Terima kasih. Tolong balas ke email address saya: sukardiwiraputra@gmail.com. Terima kasih sebelumnya
HapusO baik, e-mail saya tujuh10@hotmail.com, telepon saya 0818225113. Jika memungkinkan bisa mengirimkan foto ruang ibadah dan foto peralatan sound system yang ada.
HapusShalom bung Emir, saya dari Kupang-NTT dan sedang mau merintis gereja baru dan sedang sangat serius mempertimbangkan sound system gereja agar bisa nyaman dan enak di telinga jemaat, pelayan altar, dan pemusik. saya boleh minta email bung Emir atau pin BB agar saya bisa konsultasi? trima kasoh sebelumnya, Tuhan Yesus memberkati
BalasHapushai charles, aku yonathan chandra dari bigknob audio jakarta. perusahaanku bergerak di bidang sound system. salah satu klien kami adalah gereja JPCC, kita bisa bantu buat kebutuhan sound system di gereja masbro charles di kupang. kalau misalnya mau check website kita ada di www.bigknob.info. kita feel free banget buat di hubungin n berdiskusi. kalau mau hubungi saya bisa email di yonathan@bigknob.net. thank you..
HapusHai masbro Yonathan, trima kasih utk balasannya... saya akan mencoba menghubungi di email ya...
HapusThank you and God bless you masbro... :)
sama-sama mas charles..nanti bisa saling diskusi juga sama bung emir juga supaya hasilnya bisa memuaskan buat gereja mas charles di sana. semakin banyak masukan dan pengetahuan tentunya bisa bermanfaat buat kita semua dalam hal sound system khususnya di gereja kan. =)
HapusGod Bless Too...
Bung Charles, mohon maaf saya agak lambat membalas permintaan Bung, Bung bisa menghubungi saya di 0818225113 atau e-mail ke tujuh10@hotmail.com. Yonathan dari Big Knob juga adalah salah satu rekanan kami Bung Charles bisa menghubungi salah satu dari kami
Hapusikut nyimak......gema hanya bisa di treatment dari perbaikan akustik ruangan. gema berasal dari pantulan suara di dalam ruangan itu. peralatan yang baik sekalipun tidak akan dapat menghilangkan gema, tetapi dengan penempatan posisi speaker yang tepat, pengaturan delay yang pas dan tuning ruangan yang baik maka bisa di pastikan suara akan lebih optimal dan tidak menciptakan gema yang berlebihan
HapusBenar Bang Karo Karo, pengaturan secara elektronik hanya membantu apabila speaker disebar dan di delay dengan benar
HapusMas Emir, Di gereja saya mengalami hal yang sama, sdh bbrp orang yg diminta utk mencari solusinya tp tetap saja masih sama. Boleh ga mas konsultasi mengenai hal ini?
BalasHapusBoleh sekali Mas Kris, Mas bisa menghubungi saya melalui telepon 0818225113 atau melalui e-mail : tujuh10@hotmail.com
HapusSore Pak,
BalasHapusMohon bantuan Bapak untuk kasi rekomendasi tentang speaker untuk ruang ibadah kantor ukuran sekitar 10x15m dengan jemaat sekitar 50 orang. Terima kasih ya Pak. Tuhan Yesus memberkati.
Baik, untuk menilainya saya perlu foto ruangannya, bisa dikirimkan melalui Whatssap ke nomor saya di 0818225113
HapusKak... boleh minta alamat nya gbi ktc serpong, mau dtg ibadah nya sekalian survei...
BalasHapusMohon kontak saya ke 0818225113
HapusSaya sangat terkesan dengan ulasan dari bang emir mengenai sound untuk gereja. Saya jadi penasaran untuk soud gedeja bagusnya spiker aktip tau pasip. Luasnya 17 x23 dengan bubung yang tinggi kurang lebih 9 m. Mohon masukan terima kasih. GBU
BalasHapusBang Alben silahkan kontak saya melalui Whatssap atau telepon ke 0818225113
HapusSaya dari Manokwari, Papua Barat. Kami baru saja memiliki gereja baru dgn kapasitas hampir 1500 orang. Peralatan sound system sudah yg terbaik. Tapi penataannya yg belum tepat sehingga belum memberikan kualitas suara yg optimal. Apakah pak Emir bisa berkenan ke Papua?
BalasHapusBung Sangle senang sekali kalau bisa melayani di sana. Bung bisa kontak saya di 0818225113 untuk mengatur jadwalnya. Terima kasih Bung
HapusMantap sekali ilmunya bang....jarang yg mau bagi2 ilmu seperti ini.sukses terus ya bos....gbu
BalasHapusThanks pak Emir. Kita sdh berusaha buat sebaik mungkin tapi ada jemaat yg komentar katanya jelek. Nasib.. Nasib.
BalasHapusKeren ulasannya... Sangat membantu sekali bagi kami yg juga berkecimpung diseputaran audio system ...
BalasHapusmantap,..
BalasHapussolder uap
Selamat malam Pak,
BalasHapusSaya sangat terkesan dengan ulasan bapak, gereja kami sama persis seperti yang dalam ulasan. Jd kami mohon rekomendasi untuk soundsystem yang di pakai. Terima kasih
Terima kasih atas informasi yang disampaikan tentang penataan sound system di gedung gereja yang merupakan suksesnya sebuah pelayanan peribadahan harus didukung oleh orang yang mau melayani dengan sungguh didukung dengan peralatan yang bagus THE MAN BEHIND THE GUN Tuhan memberkati.
BalasHapusselamat pagi pak, mohon dibantu saya ingin membeli mic wireless shure shure u-8888 wireless 4 microphone (2,2 jt tokopedia) untuk gereja. mohon masukan kualitas nya
BalasHapus