Minggu, 21 Maret 2010

Equalisasi Bagian 1

EQUALISASI BAGIAN I
Oleh Emir F. Widya


1. Apa yang Dimaksud Dengan Equalizer

Equalizer adalah alat yang dapat digunakan untuk menyamakan suara speaker mendekati sumber aslinya atau mengembalikan suara speaker seperti suara aslinya. Banyak orang salah mengartikan fungsi equalizer, mereka menggunakannya untuk mengangkat frekuensi-frekuensi tertentu yang sebenarnya tidak perlu diangkat, atau bahkan mengurangi frekuensi-frekuensi tertentu yang tidak perlu dikurangi. Mengapa demikian? Sebenarnya equalisasi sangat tergantung dari rasa seni seseorang dan respon telinga orang yang mengoperasikan peralatan sound system.

Supaya kita dapat men-eq system dengan baik, maka sebelum kita menggunakannya kita perlu memahami kerja eq terlebih dahulu. Parameter apa saja yang dapat kita ubah pada equalizer? Tombol apa saja yang terdapat pada equalizer? Dan bagaimana cara menggunakannya? Inilah pertanyaan yang akan dilemparakan orang ketika akan menggunakan equalizer, tombol-tombol tersebut adalah :

• Gain / level, adalah tombol yang digunakan untuk menambah atau mengurangi frekuensi yang kita inginkan.
• Low pass / High pass, adalah tombol yang digunakan menghilangkan frekunsi-frekuensi di bawah atau di atas frekuensi yang kita set.
• Q / Bandwidth, adalah tombol yang digunakan untuk memperlebar atau mempersempit kurva equalizer.
• Frequency, mengubah frekuensi sehingga mencapai frekuensi yang kita inginkan.
• Volume gain / make up gain, adalah tombol yang digunakan untuk menambah atau mengurangi level suara yang keluar dari equalizer.

Ada bermacam-macam jenis equalizer sesuai dengan jenis dan penggunaannya. Berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi :

1.1. Parametrik equalizer

Kurva equalizer ini dapat kita geser dan rubah bentuk kurvanya, dengan kata lain semua parameter (ukuran) yang ada dapat kita rubah. Parameter yang dapat kita ubah adalah :

• Gain, untuk mengurangi atau menambah kurva parametrik yang kita inginkan, besarnya diukur dalam dB.
• Q, adalah besaran yang digunakan untuk memperlebar atau mempersempit kurva parametrik sesuai dengan yang kita inginkan, besarannya pada umumnya menggunakan skala 0,1 hingga 10.
• Frekuensi, frekuensi pada equalizer parametrik dapat kita geser hingga mencapai frekuensi yang kita inginkan.
Bentuk kurva pada parametrik equalizer ada 2 :
• Shelving, bentuk kurva ini memiliki puncak pada bagian akhir frekunsi rendah maupun frekunsi tinggi dari spektrum frekuensi yang kemudian mendatar hingga akhir frekuensi. Seperti hi-shelving, akan mengangkat puncak frekuensi 12 kHz, dan low-shelving akan mengangkat frekuensi 80 Hz pada umumnya. Beberapa eq menyediakan fasilitas untuk kita dapat mengubah frekuensi pada puncak kurva.
• Bell shape, bentuk kurva pada equalisasi ini adalah seperti lonceng, pada umumnya parametrik murni akan menggunakan bentuk equalisasi ini.

1.2. Grafik equalizer

Equalizer yang hanya dapat kita tambah dan kurangi pada frekuensi yang sudah ditetapkan oleh pabrik, biasanya berdasarkan besarnya oktav. Yang umum beredar di pasaran adalah 1/3 oktav (31 titik frekuensi) dan 2/3 oktav (15 titik frekuensi). Grafik equalizer dapat kita bagi dalam beberapa jenis.

• Constant Q, bentuk kurva (Q) grafik eq ini tetap walaupun gain hanya di ubah sedikit ataupun banyak.
• Variable Q, bentuk kurva grafik eq ini tidak tetap, tergantung dari berapa bayak kita mengangkat gain.
• Bandpass filter parameter, bentuk kurva tetap dan gain tetaphanya frekuensi yang dapat kita geser.
• Perfect Q, adalah grafik eq analog tapi diproses secara digital, mirip dengan constant Q hanya lebih akurat.

1.3. Filter

Pada umumnya orang tidak memasukkan filter sebagai jenis equalizer oleh karena cara kerjanya yang mirip dengan crossover. Tetapi menurut saya filter dapat pula membantu kita mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan, sehingga dapat pula kita masukkan sebagai salah satu jenis equalizer.

Contoh dari eq ini adalah switcable highpass dan switcable lowpass, Highpass filter sangat berguna untuk mengurangi suara pop pada microphone. Sedangkan lowpass dapat membantu kerja driver suara tinggi agar tidak bekerja berlebihan sebagai akibat frekuensi tinggi yang sebenarnya tidak terdengar, tetapi merusak.

2. Kegunaan dari Eq

Sekali lagi jangan kita salah langkah dalam menggunakan eq, karena itu harus kita memahami apa saja kegunaan dari eq. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kegunaan eq :

• Mengurangi feedback.
• Menambah frekuensi yang kita inginkan pada saat sistem bersuara kecil, dan mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan pada saat kita mengangkat volume / gain lebih keras.
• Membantu respon ruangan terhadap suara, setiap ruang tidak memiliki respon yang sama terhadap suara. Walaupun kita memasang speaker dan peralatan yang sama dengan tempaat lain.
• Side chain / dynamic eq.
• Memperbaiki kerja speaker.

3. Berpikir Dua kali sebelum meng-eq system

Orang cenderung menggunakan equalizer sebagai dewa penyelamat, mereka sangat berharap eq dapat menyelesaikan masalah mereka. Tidak jarang sound engineer membeli eq yang harganya puluhan juta! Hanya karena sugesti bahwa alat tersebut dapat membantu mereka menyelesaikan masalah yang terjadi dengan sistem mereka. Saya adalah orang yang paling anti menggunakan eq, sebelum masalah-masalah di bawah ini selesai terlebih dahulu :

2.1. Ruangan

Ruangan akan menjadi pembatas kita dalam meng-eq system, setiap ruang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Jangan sekali-kali kita menyama ratakan setiap ruangan, dan mengidolakan suatu bentuk setting eq. Jangan mimpi suara rendah dapat keluar dari speaker pada ruangan yang penjangnya 4m, karena panjang gelombang suara rendah tidak dapat beresonansi dengan baik. Atau sebaliknya kita berharap suara rendah sub dapat terdengar dari jarak puluhan meter dengan jelas, karena daya rambat suara rendah yang terbatas.

Permasalahan utama di dalam ruangan adalah geometri ruangan itu sendiri (ukuran), baik jumlah jendela, luas dinding, dan di mana letak benda-benda tersebut. Meng-eq di dalam ruangan perlu berhati-hati oleh karena pantulan dapat mengaburkan frekuensi mana yang seharusnya kita ubah.

2.2. Letak speaker

Jangan bermimpi mendengar suara sub yang solid jika kita menaruhnya di kiri dan kanan panggung. Suara rendah mutlak harus berasal dari satu sumber. Peletakkan yang berpencar akan mengakibatkan efek yang disebut power alley (lorong tenaga). Eq dapat menolong? Tentu saja tidak, bahkan menambah besar jarak antar lorong tenaga tersebut

2.3. Tidak seragamnya waktu tempuh antar komponen speaker

Ini adalah ilmu yang dikembangkan sejak pertengahan tahun 1980an, hanya saja peralatan pendukungnya pada saat itu masih sangat mahal. Saat ini dengan kemajuan komputer dan harga komputer dan software-nya semakin murah, membuat peralatan digital pendukung penyetelan speaker semakin murah pula, sehingga kenyamanan orang mendengar speaker bersuara rapih semakin bertambah.

Mengapa waktu tempuh antar komponen berbeda, ini cerita yang cukup panjang yang akan kita bahas dilain waktu. Hanya saja jika kita meng-eq sistem yang tidak di seragamkan waktu tempuh antar komponen speaker maupun antar speaker, ini merupakan usaha yang sia-sia, karena sistem anda tetap berisik dan suaranya tetap berbalap-balapan.

2.4. Kabel (jenis dan panjang kabel)

Orang bule saja tidak percaya kalau kabel dengan merek, jenis, dan panjang yang berbeda akan menghasilkan suara yang berbeda. Saya belajar perkabelan sejak hampir 10 tahun lalu, dan saya temukan bergam respon kabel dan beragam pula hasilnya. Kita tidak perlu meng-eq sistem kita terlalu banyak apabila manajemen kabel kita baik.

2.5. Karakter alat

Setiap alat memiliki karakter suara yang berbeda-beda, jangan berharap ala-alat murah dapat di eq menjadi baik. Mohon diingat bahwa semua alat sound memiliki karakter suara yang berbeda-beda dan tidak semua produk memiliki suara yang baik.

2.6. Banyaknya microphone yang terbuka (NOM = number of open microphone)

Harap diingat pada saat meng-eq feedback bahwa setiap bertambahnya 1 buah microphone akan menambah 3 dB pada gain system. Semakin banyak microphone yang berbunyi akan semakin besar pula kemungkinan feedback.

2.7. Penyimpangan fasa (phase shifting)

Penyimpangan fasa justru terjadi sebagai akibat terlalu kita terlelu banyak meng-eq, atau bahkan menggunakan kabel unbalance yang sangat panjang.

2.8. Jarak posisi anda mendengar dari speaker

Jarak kita mendengarkan speaker akan mempengaruhi penilaian telinga kita terhadap apa yang akan kita eq. Ingat bahwa di udara juga terjadi hambatan.

2.9. Umur speaker

Saya pernah bersam-sama Sony dan Thomas mendemokan speaker di BATS di hotel Shangrila di Jakarta 3 tahun yang lalu. Produk tersebut sudah terkenal dengan suaranya yang cukup kencang tapi masih eanak didengar. Ternyata waktu kami pasang suaranya agak kasar dan Sony pun heran “....... biasanya suara suaranya tidak begini nih!”. Kejadian yang sama terulang ketika saya memasang speaker dengan merek yang sama untuk OB Van radio Dahlia, ketika kami coba suara yang sama kembali terdengar, kami mencoba meng-eq-nya dengan susah payah. Saya baru teringat bahwa speaker tersebut baru saja kita keluarkan dari dalam dusnya, he, he, he, ......speaker ada indreyen-nya juga ya. Tidak mungkin keluar dari dus kita harapkan suaranya jadi bagus. Masalah ini kita bahas lain waktu.

2.10. Suhu dan kelembaban

Jangan berharap kita dapat meng-eq di ruangan yang tidak konstan suhu dan kelembabannya. Mengapa? Pada suhu rendah suara tinggi dan rendah akan terdengar lebih kuat dibandingkan dengan pada suhu tinggi, ini disebabkan pada suhu tinggi kelembaban akan bertambah. Bertambahnya kelembaban akan menambah pula hambatan bagi suara di udara.
Jangan sekali-kali meng-eq dalam kondisi suhu ruangan yang panas atau ac belum dinyalakan. Karena pada saat ac dinyalakan suhu udara akan turun dan suara tinggi akan kembali terdengar dengan jelas.

2.11. Respon telinga operator sendiri

Banyak operator memiliki selera sendiri, bahkan tidak sedikit operator bahkan pemain musik digereja menyetel eq 1/3 oktaf mereka seperti “disco smile”. Kedua ujung frekuensi eq diangkatdan semakin menurun pada bagian tengahnya.
Jika operator sound di gereja memilih menyetel dengan seleranya sendiri, sebaiknya operator tersebut belajar mendengar suara “standard” yang baik. Camkan kata-kata ini “Gereja bukan milik sekelompok orang, atau bukan hanya dimiliki satu orang”.

Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan. Jalan keluarnya adalah hanya dengan memposisikan kembali speaker ketempat yang seharusnya.

4. Kesimpulan

Agar dalam meng-eq system, dapat memperoleh hasil yang baik dan maksimal, maka kita harus mampu menemukan masalah dalam sistem kita yang belum seimbang / harus di-eq. Memang eq dapat membantu mengurangi beberapa titik feedback dan sedikit membantu respon speaker terhadap ruangan.

Penulis adalah pemilik dari 7 Konsultan & Kontraktor Tata Suara, yang didirikan sejak 1995 dan saat ini juga menjadi konsultan sound system untuk. Penulis dapat dihubungi di : tujuh10@hotmail.com

Daftar Pustaka :

1. Dennis A. Bohnn, Signal Processing Fundamentals, Rane Technical Note, 1997.
2. Stark, Scott Hunter, Live Sound Reinforcement, 5th edition, Mix Books, Vallejo, 2000, halaman 97-108.

35 komentar:

  1. Halo Mas Emir, salam kenal. terima kasih yah mau share di sini, saya lagi pengen belajar sound system nih.

    BalasHapus
  2. Halo Mas Hardy, senang bisa berkenalan, boleh Mas Hardy, di Facebook saya banyak yang bisa dipelajari Mas.

    BalasHapus
  3. mohon izin co paste ya pak biar blog sy ada artikelnya...

    BalasHapus
  4. kang emir...kumaha damang. Ada ga artikel ttg menghitung impedance dan watt power. Nuhun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Damang Kang, walah banyak di internet bagaimana caranya kang.

      Hapus
  5. Mas,, gmn cranya downlod sofware equalizer sound system?? mksh,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu belum pernah ada, yang ada dia hanya sebagai plug in Mas.

      Hapus
  6. cra mengatasi desis eq gmna yha???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Noise dapat disebabkan karena kabel yang digunakan bukan kabel balance, sehingga kualitas menurun dan gain dipaksakan bertambah, coba gantilah dnegan kabel balance.

      Hapus
  7. matur nuhun mAS.....


    BalasHapus
  8. Mas Wahyudi Bisa menghubungi saya lewat sms ke 0818225113 atau Whatsapp ke nomor yang sama, atau BB PIN 21597FFF.

    BalasHapus
  9. Kalau tanpa equaliser apakah sound system bisa maksimal... bagaimanakan cara setting x-over 3 way?

    BalasHapus
  10. Ass, mas slam kenal, aku pngen belajar sound system nih.

    BalasHapus
  11. pnya cara setting sound system buat music hidup gk, ukuran suara nya brpa biar enk di dengar nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau fasa menyambung dan secara pengukuran sudah benar, tinggal karakter alatnya saja Mas yang perlu diperhatikan.

      Hapus
  12. Ass mas..ak andi dr purwokerto...mau tau cara kerja managemen sound dan compresor mas...maaf ak operator pemula mas..mohon penjelasannya mas...mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Andis silahkan menghubungi saya lewat nomo 0818225113, bisa dengan menggunakan Whatssap pada nomor yang sama

      Hapus
  13. pak saya mau nanya nih,maklum masih belajar.ada saya lihat yp punya sound setting soundsystemnya pake dbx speaker manajemen dan equalizer.baru baru ini ada yang hanya pake dbx speaker manajemen ga pake equalizer.saya tanya koq ga pake equalizer.katanya ga perlu.mohon penjelasan pak atas kasus seperti diatas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gua sih Equalizer buat menambahkan nada / frequensi yang kurang terdengar ( maklum lah anak muda jaman sekarang suka yang ajeb ajeb hehehe ) . Tapi equalizer gunanya cuma untuk menambahkan nada / frequensi yang kurang terdengar dan bisa juga meng cut-off / mengurangi nada / frequenai yang tidak diinginkan . Dah itu aja

      Hapus
    2. Kalau sudah pakai manajemen dan bisa menyambungkan fasa antar beberapa komponen speaker maka saya rasa EQ hanya berguna untuk koreksi microphone saja. Dan itupun saya insertakn pada subgrup vokal saja.
      EQ yang saya pergunakan adalah EQ pada manajemen speaker yang bentuknya EQ parametrik.

      Hapus
  14. Di jaman komputer atau leptop sekarang sudah bisa kok kita setting equalizernya didalam pengaturan nya yang disebut software ... Tapi hardware nya juga harus sama dengan softwarenya . Tapi tetep aja rasanya enakan yang mesin equalizer dibanding di komputer atau leptop hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja dalam menyetting equalizer pun perlu alat untu melihat apa seting EQ sudah benar atau belum, saat ini alat tersebut dalam bentuk software komputer

      Hapus
  15. pak amar,terus dbx manajemennya gunanya untuk apa pak

    BalasHapus
  16. pak emir,tolong pencerahannya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah saya jawab ya Mas di atas, coba lihat artikel blog saya ini yang lainnya bagaimana caranya menyambungkan fasa.

      Hapus
  17. permisi kang amir saya msh pemula dan msih nol dlm dunia audio.peralatan mixer AXL eq DBX31 power rakitan bengkel ,spiker 18"X2 15"X2 12"X2 gimana ya cara setnya biar suara yg di hasilkan gk sakit di kuping terimakasih (

    BalasHapus
  18. iseng2 mau buat group organ tungal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti saya jawab di atas kita perlua software komputer untuk melihat apa yang salah dengan suara tersebut. Tea di lakukan untuk melihat bagaimana respon dan fasa yang dihasilkan oleh speaker

      Hapus
  19. Mas ada artikel tentang mixer digital

    BalasHapus