Minggu, 21 Maret 2010

ANATOMI KABEL UNTUK SOUND SYSTEM

ANATOMI KABEL UNTUK SOUND SYSTEM
Oleh : Emir F. Widya

Suaranya Kok Kasar Ya?

Beberapa tahun yang lalu saya di minta seorang teman untuk meninjau sebuah gereja di Jakarta. Pada saat teman saya tanyakan speaker dan peralatan apa yang mereka gunakan, ia hanya menyebutkan sebuah merek yang sudah sanat umum digunakan oleh gereja. Pikir saya, “….. yah itu lagi, itu lagi, kapan saya mendapat tantangan baru”. Sampai pada harinya saya meninjau gereja tersebut, ternyata malah saya yang terkejut, karena mereka ternyata mengunakan speaker EAW MK series untuk full rangenya & EAW FR 250z untuk subnya. Mixernya menggunakan Allen & Heath GL 2200, loudspeaker managementnya menggunakan XTA 622, dan power-powernya menggunakan Crest Audio Pro series.
Kemudian saya bertanya kepada mereka, “….mana mungkin suara speaker ini tidak enak, apa yang harus saya perbaiki? Ini speaker yang harganya cukup mahal di dunia?”. Mereka menjawab, “….coba saja Bapak dengar sendiri, kami juga tidak tahu yang tidak enak apanya, hanya saja kami merasa ada sesuatu yang tidak enak”. Setelah saya menyalakan CD dan mengeluarkan suaranya, ternyata, he, he, he, ….. baru saya percaya, memang ternyata suara speaker tersebut tidak ubahnya speaker buatan Cina.

Ada apa yang salah? Mereknya? Tentu saja tidak, mereka menggunakan merek-merek terkenal dan berharga mahal untuk instalasi tersebut. Untuk mencari sumber permasalahan suatu instalasi saya tidak pernah lupa untuk menengok ke belakang rak. Belakang raknya kebetulan sangat rapih, tetapi kabel yang mereka gunakan ternyata tidak sesuai dengan suara yang seharusnya diharapkan dihasilkan oleh speaker. Mengapa demikian? Banyak orang yang belum paham betul mengenai kabel, bagaimana anatominya, dan bagaimana penggunaannya di lapangan, atau mungkin juga seringkali orang menganggap sepele permasalahan kabel.

Mengapa Kabel Merupakan Unsur Penting Untuk Sound System?

Banyak orang akan berkomentar “Ah kabel …. apa gunanya sih? Pake aja yang murah toh tetap keluar suara, kalau alat kita bagus, buat apa harus beli kabel yang mahal supaya suaranya bagus”. Untuk orang yang berpendapat demikian akan saya beri catatan sedikit. Kabel berperan penting dalam menyalurkan sinyal audio dari alat ke alat, tak ubahnya seperti pembuluh darah di dalam tubuh manusia.

Ada orang yang tampak sehat dari luar, penampilannya pun menarik, tetapi ternyata di dalam tubuhnya seluruh pembuluh darahnya tersumbat. Saya jamin tidak berapa lama lagi orang ini akan mengalami serangan jantung, apa yang tidak seimbang di dunia ini akan menghasilkan yang tidak benar pula. Demikian pula dengan peralatan sound system berharga mahal tidak akan bersuara sebgaimana seharusnya jika tidak menggunakan kabel yang sesuai dengan ukuran, jenis, bahkan hingga bagaimana cara orang menyambungkannya (menyoldernya).

Jenis-Jenis Kabel
Kabel untuk sound system tidak sesederhana yang kita pikirkan, banyak jenis, ragam, dan penggunaannya. Untuk menyambungkan microphone saja, terdapat beberapa jenis kabel, sangat jarang orang yang mengetahui dan mempelajarinya. Untuk itu marilah kita pelajari bersama-sama jenis kabel-kabel tersebut sebagai berikut ini :

1. Kabel Microphone

Kabel untuk microphone terdiri dari 2 jenis, demikian pula dengan kabel balance, yaitu kabel microphone standard dan kabel microphone quad. Kabel microphone standard terdiri dari 3 kabel yaitu shield (ground / pelindung), kabel untuk kutub positif, dan kabel untuk kutub negatif. Sedangkan kabel microphone quad di dalamnya berisi 5 kabel yaitu sheild, 2 kabel untuk kutub positif, dan 2 kabel kutub negatif.

Kabel standard microphone dari Canare seperti L2-T2S terdiri dari 2 buah kabel dalam yang berwarna biru dan putih. Isi dari kedua kabel tersebut masing-masing terdiri dari 60 buah kawat tipis. Kabel ini dibungkus kembali dengan rajutan kawat yang cukup rapat, dapat menolak noise dari luar, dan memiliki fleksibilitas yang baik. Lapisan plastik pembungkus luar kabel terbuat dari PVC (Polyvinly Chlorida), demikian pula untuk pembungkus kedua kabel bagian dalamnya.

Untuk mereka yang baru belajar menyolder kabel, kabel ini adalah kabel yang cukup baik dan tahan panas solder. Sehingga orang yang baru belajar menyolder tidak perlu khawatir lapisan kabel tersebut meleleh karena terlalu lama menempelkan solderan. Tetapi jika terlalu lama tetap akan meleleh juga. Selain itu kabel balance atau kabel microphone diberi tambahan benang-benang katun sebagai filler / pengisi dan penguat kabel.



Kabel microphone Canare L2-T2S



Klotz MY206

Kabel microphone quad dibuat untuk digunakan pada lingkungan yang cukup tinggi noise pada lingkungan tempat kabel ini digunakan. Harga kabel ini lebih mahal dari kabel microphone standard, tetapi memiliki daya tolak noise yang lebih besar pada saat kabel ditarik cukup panjang. Noise timbul sebagai akibat induksi di antara kabel positif dan kabel negatif itu sendiri, oleh karena bentuknya yang quad induksi tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Ditambah lagi diameter kabel positif dan kabel negatif manjadi lebih besar. Kabel ini dapat kita manfaatkan untuk tarikan hingga mencapai panjang 100 m.



Kabel microphone quad Canare L4-E6S



Kabel microphone quad Klotz SQ422

Untuk kabel microphone dalam bentuk kabel snake, bentuknya mirip dengan beberapa kabel microphone yang kita gabungkan dan diberi bungkus kembali. Kabel snake ada yang ditujukan untuk penggunaan mobile dan ada juga yang ditujukan untuk instalasi secara permananen. Perbedaan yang mendasar pada kedua kabel ini dapat kita baca pada bagian berikutnya.



Kabel snake untuk di lapangan

2. Kabel Balance Untuk Instalasi

Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.

Selain itu agar kabel-kabel ini kuat menahan gaya tarik pada saat instalasi sedang berlangsung. Untuk dapat menahan gaya tarik yang kuat ini maka ditambahkan pula serat-serat pengguat seperti pada Canare L4-E6AT dan Canare L4-E5AT. Serat-serat penguat tersebut terbuat dari kevlar yang sanggup menahan gaya tarik yang cukup besar.



Kabel instalasi quad dengan penguat kevlar di tengahnya, Canare L4-E6AT

Kabel snake untuk instalasi mirip dengan kabel balance instasai yang kita gabungkan. Perbedaannya dengan kabel snake untuk mobile hanya pada sheild-nya yang menggunakan aluminium foil, sedangkan pada kabel snake mobile menggunakan rajutan kawat



Snake cable untuk instalasi



Kabel untuk instalasi antar rak.

3. Kabel Unbalance

Kabel ini mungkin tidak aneh untuk orang pada umumnya, oleh karena sebagian besar kabel hi-fi, kabel untuk radio, dan kabel untuk video berbentuk seperti ini, yang kita sebut sebagai kabel coax. Hanya saja untuk sound kabel jenis ini bagian tengahnya berupa serabut, bukannya solid seperti kabel untuk radio maupun video pada umumya.

Hanya saja pada pembungkus bagian tengahnya masih terdapat lapisan pembungkus bagian luar, pembungkus ini yang terbuat dari bahan karbon sebagai bahan pelindung yang bersifat konduktif. Sehingga pada saat kita menyoldernya kita harus berhati-hati agar turut pula mengupas lapisan tipis ini.



Kabel unbalance untuk instrumen

Untuk apa kita harus membuangnya? Karena jika pelindung tipis berwarna hitam ini menyambung dengan tembaga pada bagian tengahnya maka kabel yang kita solder akan mengalami gejala-gejala seperti konsleting.

Kabel ini adalah kabel OFC dengan diameter 18 AWG (American Wire Gauge) khusus untuk menyambungkan alat-alat unbalance. Kabel ini memiliki kapasitansi dan tahanan yang rendah sehingga mampu meloloskan sinyal hingga 50 kHz. Sehingga suara pick up gitar yang jernih dan jelas walaupun kita menggunakan kabel unbalance ini dalam jarak yang cukup panjang. Kombinasi antara sheild tembaga dan lapisan karbon dapat melindunggi kabel dari suara-suara noise microphonic (noise yang sangat kecil) yang tidak kita inginkan. Noise ini umumnya datang dari cube-cube yang volumenya kita set besar. Anehnya kabel ini direkomendasikan juga untuk kabel speaker penghubung antara head ampli dan kabinetnya.

4. Kabel Balance Untuk Antar Alat atau Wiring di Dalam Rak

Kabel ini hanya merupakan bentuk penyederhanaan dari kabel microphone standard. Kabel ini hanya ditujukan untuk tarikan jarak dekat, dan tanpa beban tarikan yang cukup berat. Biasaya kabel ini memiliki harga yang cukup murah, sebagai contoh Belden 8760, Belden 8761, dan Canare L2-B2AT. Isi kabel juga tanpa dilengkapi dengan filler atau benang pengisi dan penguat kabel.

5. Kabel Speaker

Beberapa orang menganggap kabel speaker amat tidak penting, diganti dengan kabel listrik pasti juga menyala. Memang benar demikian, hanya saja pendapat ini tidaklah semuanya benar.

Kabel speaker justru memiliki tahanan yang cukup besar, sehingga bahan pembuatnya harus benar-benar tembaga murni. Memang benar arus yang mengalir pada kabel speaker adalah arus AC atau sama dengan listrik pada colokan listrik kita. Hanya saja arus yang menalir di dalam kabel ini tidak konstan, dan memiliki dinamika. Berbeda dengan speaker Toa atau ceilling di supermarket yang menggunakan arus konstan sehingga bisa dikirim jauh tanpa distorsi.

Dari tabel di bawah ini kita bisa baca berapa banyak pengurangan sinyal jika kita menarik kabel speaker Canare sepanjang yang kita inginkan. Kita juga tidak boleh melupakan apa yang akan terjadi kalau kita menarik kabel speaker dengan jarak yang panjang.

Untuk memudahkan penghitungannya Canare telah membuatkan tabel yang kurang lebih dapat kita gunakan sebagai patokan pada saat kita menarik kabel speaker. Tabel tersebut sebagai berikut :

Model Tahanan Sepasang Konduktor (ohm/100m) & Penampang melintang dalam mm Tahanan Konduktor (ohm/100m) untuk arus kembali Panjang kabel / damping faktor

4S6 1,87 / 1,0 mm² (AWG 17) 3,7, untuk DF 20 9,5 m, untuk DF 50 3,0 m
4S8 0,75 / 2,5 mm² (AWG 14) 1,5, untuk DF 20 23,3 m, dan untuk DF 50 7,3 m
4S11 0,34 / 1,0 mm² (AWG 11) 0,87, untuk DF 20 40,2 m, dan untuk DF 50 12,6 m

Semua nilai dihitung berdasarkan asumsi output power amplifier pada 0,05 ohm
DF 20 adalah damping factor hanya diperuntukan untuk penggunaan pidato saja, sedangkan DF 50 adalah nilai yang dibutuhkan untuk musik dengan band lengkap. Jadi damping faktor akan ditentukan oleh bentuk dan panjang kabel speaker. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas pada bagian kedua artikel ini.

Bahan-Bahan Pembuat Kabel

Bahan-bahan penyusun kabel merupakan komponen penting yang membuat suara yang dihasilkan kabel berbeda-beda. Bahan penyusun kabel yang utama adalah tembaga, akan tetapi pada umumnya tembaga yang tersedia tidak murni. Memang kesulitan lainnya akan timbul apabila tembaga tersebut dalam bentuk murni, oleh karena akan mudah teroksidasi jika mendapat kontak dengan udara.

Untuk menghindarinya beberapa pabrik pembuat kabel membuat kabel yang diberi label OFC, atau Oxygen Free Cable. Apa maksud dari kabel ini, kabel ini memiliki pembungkus yang sangat baik sehingga oksigen tidak dapat masuk hingga ke bagian tengah kabel. Pernah melihat kabel speaker yang sudah berumur satu tahun dan berwarna hitam agak kehijauan, itu tandanya oksigen oksigen dapat masuk ke bagian tengah-tenggah kabel.

Pabrik lainnya untuk menghindari oksidasi, melapis tembaga dengan seng. Hanya saja suara yang dihasilkan sangat tajam dan suara tone rendahnya kurang, dan anehnya kabel ini memperkuat sinyal secara keseluruhan. Sehingga pada saat kita membaca meter yang ada di mixer sinyal naik hampir 40% lebih tinggi dibandingkan dengan kabel tembaga murni. Mungkin ini hanya pengalaman saya saja di lapangan, saya anjurkan anda mencobanya sendiri. Contoh kabel-kabel microphone yang berlapis seng adalah Klotz quad SQ422, Belden 8760, belden 8761, dll. Sedangkan untuk kabel speaker adalah Belden 8470. Hindari kabel-kabel ini untuk speaker-speaker yang berlebihan suara tingginya, demikian pula untuk stasiun radio FM, kerena mereka membutuhkan suara yang flat.

Penulis adalah pemilik Tujuh Konsultan dan Kontraltor Tata Suara. Beliau dapat dihubungi di nomor 0818225113, atau e-mail ke tujuh10@hotmail.com

Box Khusus :

Oksidasi
Mengapa kabel teroksidasi?
Tanda-tanda kabel yang teroksidasi adalah berwarna kehitaman atau kecoklat-coklatan, jika kabel sudah teroksidasi, maka suara yang dhasilkan akan bersuara buruk. elain itu oksidasi perlu diwaspadai, oleh karena kemapuan kontaknya menurun dan mengakibatkan arus yang melompat seperti konsleting. Hal ini terjadi oleh karena bagian kontak dari kabel terlapisi oleh permukaan kabel yang telah teroksidasi sehingga kabel tidak menempel dengan benar.

25 komentar:

  1. Kalau jenis kabel L-2B2AT, bisa digunakan untuk input sampai berapa meter mas?

    BalasHapus
  2. Saya bisa menggunakan untuk snake cable Mas, jadi sampai 80 m pun masih baik.

    BalasHapus
  3. makasih mas..mau berbagi ilmunya, saya seorang pemula didunia sound sistem..ga punya dana utk lebih tinggi mendapatkan pendidikan tapi saya punya kemauan dan kemampuan..dgan ihwal blog mas ini sangat membantu saya,,terimakasih,,salut utk yg mau berbagi

    BalasHapus
  4. sangat membantu.
    thx yah :)

    BalasHapus
  5. halo pak, saya belum mengerti benar tentang menjadi sound man, saya mau tanya kabel apa yang seharusnya digunakan untuk memparalel speaker, karena masalah sekarang yang saya hadapi adalah salah satu speaker saya di sebuah gedung, berbunyi dengung begitu. dan itu pun adalah paralel dari speaker yang terhubung langsung dengan power. jadi bagaimana solusinya. mohong pencerahannya. terimakasih saya tunggu.

    BalasHapus
  6. setelah googling lama baru ketemu ni pak emir.......
    hehehee.
    luar biasa pak emir,semoga ilmu yang bapak berikan bermanfaat untuk rekan-rekan pecinta audio tentunya,bagi saya pribadi khususnya......

    BalasHapus
  7. kl biasa orng katakan kabel microphone stereo Canare Jepang ORI typenya yg mana ya....? hrg per ROLL brp ..? Tks

    BalasHapus
  8. saya telah membaca tulisan bapak di solfegio, semakkin dibaca semakin bingung saya. mungkin itulah orang bilang, semakin banyak yg kita pelajari sserasa semakin banyak yg kita tidak ketahui. salut buat pak emir yg telah sudi berbagi ilmu. maju n sukses terus pak

    BalasHapus
  9. Sungguh brmanfaat sekali Nice infonya Mantap ,Mau tanya nih pak kabel yang ideal buat record audio out mixer to in Laptop / alat perekam lainya baiknya menggunakan apa dan jarak yang tepat berapa meter,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mad Opex, tergantung sambungannya apa? Kalau unbalance sebaiknya gunakan kabel unbalnce yang kecil saja.

      Hapus
  10. dibuat buku dong pak amir, saya langsung pesan 1 bukunya, ternyata semua perlu standarisasi, mantab, saya tunggu pak amir, untuk bukunya, masih banyak belajar mengenal ilmu audio. benkqi@gmail.com, saya tunggu pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang saya tidak punya waktu cukup untuk menulis buku, karena seringkali saya juga harus berada di jalan.

      Hapus
  11. Artikel yang bagus, cocok untuk pegangan ilmu bagi para "sound engineering". Ditunggu E-booknye. Terima kasih banyak. dan mohon ijin copas artikelnye.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa yang saya bisa bagikan akan saya bagikan, banyak permasalahan dalam budang sound yang masih bisa saya tuliskan sebenarnya.

      Hapus
  12. Pak Emir, gereja kami sedang mencoba merintis perbaikan total sound system, mohon sarannya.. Kapasitas ruang gereja sekitar 200 orang. Komponen soun system seperti apa yang harus kami anggarkan, untuk mencapai tingkat suara yang nyaman, antara sound vocal penyanyi (pelayan mimbar) dengan sound music bandnya?... apakah dengan membeli paketan spund system yang biasa ada di website2 vendor soundsystem sdh cukup..?.. kami juga perlu mengextend kapasitas sound tersebut apabila ada event2 tertentu yang harus menambah tenda2 di luar gedung gereja...? Mohon saran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Jonnah bisa berdiskusi dengan saya di 0818225113 atau BB PIN 21597FFF

      Hapus
    2. Sedikit saran saja untuk sound system gereja sebaiknya ada yang mengukur suara yang terdengar, supaya dapat diketahui apa permasalahan yang ada.

      Hapus
  13. Mau tanya donk pa, kalo jenis solder dan jenis timah apa uang bapak darankan untuk dapat men solder kabel sebaik mungkin. Bagaimana dengan solder uap. Trims banget buat sharingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Solder minimal menggunakan solderan 80 watt dan timah yang tidak mengandung bahan pengotor atau timah yang mengandung fat terlalu banyak, solder uap umumnya untuk komponen kecil SMD jadi tidak disarankan untuk penyolderan koektor.

      Hapus
  14. Maaf Pak saya mau nanyak kalau buat speaket Toa..kabel yang digunakan bisa kabel listrik ya pak....

    BalasHapus
  15. Pak,

    Kalau kabel untuk ruangan seperti masjid dan outdoor apakah sama jenisnya. Saya diberikan kabel gulungan tulisannya 2x30x0.12 tapi tidak mengerti maksudnya.

    BalasHapus
  16. Salam kenal pak..sy mau menanyakan..untuk kabel mic baik nya pake yg tipe apa?dan kabel utk speaker ke speaker dan ke mixer pakai kabel tipe apa?sy mau mencoba usaha rental sound..trimakasi

    BalasHapus
  17. Perangkat rumahan sy, power rakitan dgn 15 Amp + Mixxer Yamaha 4 chan + CD, 2 Speaker ACR platinium,middel 10 ACr dan Twi Acr. Kabel ke speaker menggunakan kabel listrik biasa. outputnya suara speaker kanan lebih gede di bandingkan kiri, soara sisssssss dominan... pingin suara musik terdengar bersih apa yg harus di koreksi dan ditambah untuk perangkat di atas. (ctt pingin nambah aq + crossover) gimna??? makasih

    BalasHapus
  18. untuk perbedaan speaker rcf kw sama original tepatnya gmn om tlg jwbpanya

    BalasHapus
  19. Jenis kabel apa yang cocok untuk loundspeaker

    BalasHapus