Rabu, 01 Januari 2014

SUARA SPEAKER MENJADI TERDENGAR BERISIK? APA SEBABNYA?

MENGAPA SUARA SPEAKER TERDENGAR BERISIK?


Pak Berisik...


     Pak suara soundnya berisik.. Dari mana berisiknya? Mengapa berisik? Saya harus bagaimana? Pertanyaan ini yang timbul di benak kita pada saat orang protes akan sound yang kita pasang atau kendalikan, namun seringkali kita sulut mengartikan apa yang orang sampaikan kepada kita, di mana (frekuensi berapa) dan apa yang diartikannya dengan berisik. Orang awam akan sulit mencerna mengapa timbul suara berisik, memilah masalah sumber suara tersebut darang dari mana. Kita sebagai sound engineer yang harus mencermatinya dan memillah mana yang harus kita kurangi dan mana yang harus kita benar-benar singkirkan.
      Bagaimana kita menterjemahkan apa yang menjadi keluhan orang? Jika kita sendiri tidak mengerti apa yang harus kita kurangi atau menyingkirkan frekuensi yang mana yang membuat orang merasa berisik. Lebih jauh lagi apabila kita tidak mengetahui di frekuensi mana yang membuat berisik, maka pasti kita tidak tahu asal sumber kebisingan tersebut. Yang saya maksudkan di sini adalah bukan sekedar kita menunjuk.. "O.. ini gitar yang membuat berisik.." atau "O ini terjadi karena kita menggunakan mic murah tiruan buatan Cina..".
        Bahkan banyak orang berpikir suara berisik yang ia dengar berasal dari speaker buatan Cina yang ia beli di toko, walaupun ia sendiri sudah mendengarkan suaranya sebelum membeli. Ternyata masih banyak contoh kejadian yang lebih parah lagi, orang yang sudah membeli speaker bermerek, namun ternyata mereka merasa speaker bermerek tersebut bersuara sangat menyakitkan telinga dan mereka ingin menggantinya lagi. Mari kita telusuri beberapa penyebab sumber suara berisik pada speaker, sebelum kita menuduh pemain musik yang menjadi sumber suara berisik.
       Foto di sebelah kanan adalah Lounge dari Star Orange di Serpong, pada saat kami diminta mengeset ulang tempat ini, banyak speaker rusak, terutama subwoofernya karena dipaksakan untuk mengalahkan suara berisik yang dihasilkan speaker full rangenya. Begitu banyak yang terjadi di tempat ini, sehingga ada yang menyalahkan pemiliknya membeli asal saja barang Cina yang murah di Glodok. Namun kami bisa membuktikan bahwa anggapan tersebut adalah salah. Ternyata permasalahannya adalah pada delay, polaritas dan EQ. Penyetelan yang benar mampu memperbaiki suara berisik yang sebenarnya tidak perlu timbul.


Polaritas yang Terbalik

        Polaritas yang terbalik adalah salah satu penyebab utama suara yang telinga kita dengar bersuara berisik. Ternyata bukan hanya pendengaran kita saja yang menganggapnya berisik, namun microphone pun mengganggapnya demikian, apa yang akan ditangkap microphone? Microphone akan menjadi lebih mudah feedback! Saya berkesempatan mengukur sebuah instalasi seorang teman pada sebuah gereja, namun saya sangat terkejut akan hasil yang saya lihat di layar komputer saya, saya lihat gambar polaritas speaker yang terbalik. Speaker yang dipasang di tempat saya mengukur tersebut tidaklah murah, harganya ribuan US$. Teman saya yang memasang tempat ini pun bukan orang sembarangan, dia adalah salah satu yang terbaik di Indonesia untuk mengeset sound sistem.
        Sebelumnya saya menjawab teman yang memanggil saya ke gereja tersebut... "Kalau dia yang mengeset suaranya tidak benar, berarti soundman kalian yang bodoh...!". Lho orang terbaik di Indonesia kok yang mengesetnya.

      Ternyata saya menemukan memang speakernya yang terbalik polaritasnya. Mengapa bisa demikain? Kemungkinan mereka tidak memperdulikan polaritasnya, mereka mengeceknya sebelum mereka aplikasikan titik crossover, tentunya kecuraman dan jenis crossover akan mempengaruhi polaritas. Karena jenis dan kecuraman crossover adalah vektor, vektor memiliki arah, dan arah ini dapat menggeser fasa, bahkan hingga terbalik.
           Pada gambar di samping ini polaritas yang terbalik digambarkan oleh garis oranye, jika diperhatikan frekuensi respon sebelum dan sesudah dibalik polaritasnya tidak terdapat perubahan. Namun pada gambar atas berupa gambar fasa, justru terjadi perubahan yang luar biasa. Fasa low berada di bawah titik 0 derajat, Sedangkan mulai 2 kHz hingga 10 kHz fasa berada di atas 0 derajat. Apa yang telinga kita respon dari fasa oranye? Suara tinggi 2 kHz ke atas akan terasa dominan di banding suara mid dan low, dan microphone menangkap suara yang "seolah" berlebih ini sebagai potensi feedback, saya akan menjelaskan potensi feedback ini dalam artikel lainnya.
      Setelah kami balik polaritasnya, suara terdengar lebih berisi dan tidak berisik seperti awalnya, karena setelah kami balik mid dan low yang lebih direspon sebagai sesuatu yang dominan.

Titik Crossover Antar Komponen

         Titik crossover ternyata adalah salah satu sumber dari suara yang terdengar berisik, mengapa bisa terjadi hal ini pada titik crossover? Gambar di bawah ini adalah crossover antara komponen speaker low dan high perhatikan pada titik crossover di antara 2 kHz hingga 4 kHz, jika penggabungan antar 2 komponen terjadi dengan baik maka akan  terjadi penjumlahan secara akustik di tempat kita mengukurnya. Penjumlahan ini akan terdengar berisik, apa yang harus saya lakukan? Saya kurangi frekuensi-frekuensi di sekitar penjumlahan ini maka suara berisik pun berkurang jauh. Tidak ada yang salah dengan paloritas maupun fasa pada kasus ini, hanya sebagai akibat frekuensi yang berlebih yang terjadi pada area titik crossover antar kedua komponen tersebut.




     Kasus lainnya adalah karena impedansi yang melampaui 8 ohm pada area titik perpotongan crossover, terutama kebisingan akan timbul disebabkan oleh komponen low pada area sekitar titik cossover. Kejadian ini hanya terjadi pada crossover pasif, seringkali peningkatan impedansi dapat mencapai lebih dari puluhan ohm. Apa akibat dari peningkatan impedansi ini? Konus speaker akan bergerak secara tidak teratur pada saat nilai impedansi tersebut terpenuhi oleh kekuatan arus yang mencukupi. Kapan suara bising ini terdengar? Yaitu pada saat power kita kencangkan volumenya mendekati nilai arus yang dibutuhkan untuk impedansi yang puluhan ohm tadi bersuara optimal sebenarnya. Apa yang harus kita lakukan jika demikian? Kita dapat memilih speaker komponen, low terutama, dengan impedansi mid yang relatif stabil, tidak meningkat lebih dari belasan ohm di titik crossover yang kita inginkan.


       
        Perhatikan pada gambar di atas ini saya ambil dari sebuah speaker buatan Amerika yang menjadi speaker favorit saya. Pada awalnya saya tidak mengerti, mengapa jika saya kencangkan volume pada mixer, suara speaker menjadi kasar dan seakan mengacak-acak telinga. Setelah saya paham arti impedansi, saya perhatikan spesifikasi speaker tersebut, pada gambar bagian pojok kiri bawah terdapat pengukuran impedansi. Simak baik-baik angka yang tertera pada spesifikasi setelah mereka gabungkan atar 2 komponen pada area titik crossovernya mencapai angka hingga 80 ohm. Spesifikasi speaker ini adalah rata-rata 8 ohm, apa akibatnya jika 80 ohm? pada saat power kecil, maka suara seputar titik crossover akan terdengar baik-baik saja, namun setelah arus dengan nilai tertentu tercapai maka suara di seputar impedansi 80 ohm tersebut bukannya bersuara baik, malah menjadi bersik, karena gerakan konus low menjadi tidak terkontrol.

Kurangilah dan Hindarilah Frekuensi yang Mengakibatkan Suara Berisik

      Kesimpulan yang saya bisa tarik adalah, adanya dua area penyebab suara berisik yang memekakkan telinga atau yang menusuk telinga. Untuk suara yang memekakkan telinga berada pada sekitar 1 kHz hingga 4 kHz, kemudian yang menusuk telinga lebih tinggi dari 4 kHz. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi berisik ini, mulailah dengan mendelay speaker dengan benar (jika jumlah komponen lebih dari 1) kemudian EQ-lah dengan benar sistem tersebut, niscaya suara yang bening dan jelas seperti yang kita impikan bisa kita dapatkan.

24 komentar:

  1. tengkyu ko Emir atas ilmu-nya, dan pencerahannya...mampir2 ke web saya juga di www.articleaudio.com

    BalasHapus
  2. Sama-Sama Marchell, penasaran saya pengen mampir ke tempat kerja Marchell yang malam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantaba Kang Emir, bagi2 ilmu tarus. Semoga tambah lancar karya kang Emir ditahun 2014 ini ya..

      Hapus
  3. Terima kasih Mas Routerradio, semoga bermanfaat Mas

    BalasHapus
  4. Terima kasih Mas Indra, ini berkat dukungan dan bimbingan Mas Indra juga

    BalasHapus
  5. manteb Bang Emir, ditunggu artikel selanjutnya.

    BalasHapus
  6. Terima kasih pak emir,ilmunya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bung, mudah-mudahan bisa dipraktekkan.

      Hapus
  7. Mlm mas,sy mo konsul box sub 18 in yang cocok. ada contak person? email:nurklaudio@gmail.com.trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oboleh Mas bisa kontak saya di 0818225113 atau BB PIN 21597FFF?

      Hapus
  8. Siip...bahasannya....sngt dibutuh kan oleh kalangan soundsystem

    BalasHapus
  9. mohon bantuannya, apa sebabnya yang membuat spiker di leptop dapat menagkap suara dari luar walaupun tidaka ada mikrofon

    BalasHapus
  10. Wah mau tanya. Sy dijkt. Grja saya jg bermasalah dgn sound system. Kadang suaranya berisik. Mau tanya kalau minta pengecekan kena biaya brp? Mksh.

    BalasHapus
  11. Wah mau tanya. Sy dijkt. Grja saya jg bermasalah dgn sound system. Kadang suaranya berisik. Mau tanya kalau minta pengecekan kena biaya brp? Mksh.

    BalasHapus
  12. Bang saya mau nanya
    Kenapa sound saya kok kalau dipake didlam greja tiba2 dia bunyi sperti bel yang nyaring?

    BalasHapus